Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12 Fase F Kurikulum Merdeka

Di era kurikulum merdeka, pendidikan di Indonesia lebih fokus membantu siswa mengembangkan kreativitas dan keterampilan praktisnya. Salah satu topik yang memegang peranan penting dalam pengertian ini adalah Prakarya Kerajinan. Modul ajar Prakarya Kerajinan kelas 12 SMA/MA fase F memberikan panduan bagi guru dan siswa untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran secara terstruktur dan efektif. Modul ajar tersebut tidak hanya menekankan pada teori saja, namun juga praktik praktik yang mungkin dilakukan siswa untuk lebih memahami mata pelajaran dan meningkatkan keterampilannya di bidang kerajinan.

Modul ajar Prakarya Kerajinan kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka

Definisi Modul Ajar

Modul ajar merupakan panduan yang disusun secara sistematis untuk memperlancar aktivitas belajar mengajar. Modul ajar ini mencakup elemen, capaian pembelajaran, profil pelajar Pancasila, kompetensi awal, tujuan pembelajaran, materi, metode, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan asesmen yang digunakan untuk memastikan bahwa siswa memperoleh keterampilan. Sebagai bagian dari Prakarya Kerajinan, modul ajar berisi berbagai informasi dan langkah-langkah praktis terkait produksi produk kerajinan tangan.

Tujuan Modul Ajar Prakarya Kerajinan

Modul ajar ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan di bidang keahlian khususnya dalam hal inovasi dan kreativitas. Melalui modul ajar tersebut diharapkan siswa dapat menciptakan produk kerajinan tangan yang tidak hanya memiliki nilai estetika, namun juga bernilai ekonomi dan lingkungan.

Peran Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka mendorong pembelajaran yang fleksibel dan fokus pada pengembangan potensi siswa. Modul ajar Prakarya Kerajinan merupakan cara penting untuk mencapai tujuan ini dengan memberikan kebebasan kepada guru untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa dan kondisi kelas.

Materi Pembelajaran

Materi yang disampaikan pada modul ajar Prakarya Kerajinan kelas 12 SMA/MA fase F meliputi berbagai jenis kerajinan tangan yang relevan dengan perkembangan masa kini, melestarikan unsur tradisional dan budaya lokal.

Kerajinan Tradisional dan Modern

Siswa belajar tentang berbagai jenis kerajinan, seperti kerajinan tradisional seperti tenun, batik dan patung, serta kerajinan modern yang menggunakan bahan dan teknik kontemporer. Hal ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kerajinan tangan di Indonesia dan potensinya untuk dikembangkan lebih lanjut.

Pemanfaatan Bahan Lokal

Salah satu tujuan utama kurikulum merdeka adalah memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk menciptakan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Modul ajar tersebut mendorong siswa untuk memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka, seperti bambu, rotan, dan sampah organik. 

Strategi Pembelajaran Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12

Agar pengajaran menjadi lebih efektif, guru dapat menggunakan berbagai strategi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang diajarkan.

Pendekatan Proyek (Project-Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu metode paling efektif untuk mengajarkan kerajinan tangan. Siswa mendapat tantangan untuk menciptakan beberapa produk buatan tangan, mulai dari perencanaan, produksi hingga evaluasi hasilnya.

Kolaborasi dan Keterlibatan Siswa

Modul ajar ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar siswa dalam penciptaan produk kerajinan tangan. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa dapat berbagi ide, belajar satu sama lain dan mengembangkan keterampilan interpersonal mereka.

Media dan Alat Pembelajaran

Penggunaan media dan alat yang tepat sangat penting dalam pembelajaran kerajinan tangan. Modul ajar tersebut memberikan saran mengenai alat dan bahan yang dibutuhkan serta cara menggunakannya dengan aman dan efektif.

Penggunaan Teknologi dalam Kerajinan

Selain perkembangan teknologi, siswa juga didorong untuk menggunakan perangkat digital dalam proses menghasilkan karya. Misalnya saja menggunakan software desain grafis untuk mendesain produk sebelum diproduksi dengan tangan. 

Alat dan Bahan Kerajinan

Alat-alat sederhana seperti gunting, lem dan bahan-bahan alami seperti daun, ranting dan bahan daur ulang sering digunakan dalam aktivitas pembelajaran. Modul ajar tersebut menjelaskan cara menggunakan alat dan bahan tersebut secara efektif.

Penilaian dan Evaluasi

Penilaian dalam pembelajaran Prakarya Kerajinan melibatkan dua aspek utama yaitu hasil produk dan proses produksi. Modul ajar ini memberikan panduan mengenai kriteria penilaian yang harus diketahui oleh guru.

Kriteria Penilaian Hasil Kerajinan

Produk kerajinan siswa akan dinilai berdasarkan kreativitas, kerapian, fungsi dan kesesuaian dengan tema yang diberikan. Guru diharapkan memberikan masukan yang membangun agar siswa dapat meningkatkan pekerjaannya.

Evaluasi Proses dan Produk

Selain penilaian hasil akhir, guru juga harus mengevaluasi proses yang dilakukan siswa, mulai dari perencanaan, pemilihan bahan, hingga pelaksanaan. Proses ini akan membantu guru memahami bagaimana siswa menerapkan pengetahuan yang telah dipelajarinya.

Metode Pembelajaran

Dalam pengajaran Prakarya Kerajinan, guru hendaknya kreatif dalam memilih metode yang dapat meningkatkan partisipasi siswa.

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif, dimana siswa terlibat langsung dalam proses pembuatan kerajinan tangan, sangat direkomendasikan dalam modul ajar ini. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengarkan penjelasan, tetapi juga melalui pengalaman langsung.

Pembelajaran Inovatif dan Kreatif

Guru juga didorong untuk memfasilitasi pembelajaran yang inovatif dan kreatif, dimana siswa mempunyai kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dengan menciptakan produk buatan tangan. 

Tantangan dan Solusi dalam Pengajaran Prakarya Kerajinan

Meskipun mengajarkan kerajinan tangan sangat bermanfaat, guru mungkin menghadapi beberapa tantangan saat mengajarkan materi ini.

Keterbatasan Alat dan Bahan

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya alat dan bahan. Guru harus kreatif dalam mencari solusi, seperti menggunakan bahan yang tersedia atau mendaur ulang barang bekas.

Meningkatkan Minat dan Partisipasi Siswa

Minat siswa terhadap kerajinan tangan mungkin berbeda-beda. Guru harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik agar siswa lebih semangat mengikuti pembelajaran. 

Contoh Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12

Untuk lebih memahami penerapan modul ajar, berikut beberapa contoh mata pelajaran yang dapat diajarkan di kelas.

Desain Produk Kerajinan Berbasis Bahan Alam

Siswa didorong untuk merancang kerajinan dengan menggunakan bahan alami seperti daun, kayu, dan bambu. Proyek ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan.

Teknik Pembuatan Kerajinan Anyaman

Anyaman merupakan salah satu teknik kerajinan tradisional yang masih relevan hingga saat ini. Siswa belajar menjalin bahan yang berbeda untuk menciptakan produk yang fungsional dan estetis. 

Pemanfaatan Limbah untuk Produk Kerajinan

Modul ajar tersebut juga mengajarkan siswa bagaimana memanfaatkan bahan-bahan bekas seperti botol plastik atau kertas bekas untuk membuat produk kerajinan yang dapat dijual. Hal ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang dituangkan dalam kurikulum merdeka.

Download Modul Ajar Prakarya Kerajinan Kelas 12

Berikut ini file modul ajar Prakarya Kerajinan kelas 12 SMA/MA fase F kurikulum merdeka yang dapat ibu/bapak download dalam bentuk doc/word:

SEMESTER 1

Unit 1 Analisis Ragam Kerajinan Mancanegara (Pengenalan Studi Komparasi, dan Pengecekan Proses)  DOWNLOAD

Unit 2 Penelitian dan Perancangan (Analisis Gambar, Papan Ide dan Sketsa Rancang, Prototipe Produk)  DOWNLOAD

SEMESTER 2

Unit 3 Proyek Kerajinan Kolaborasi (Pembagian Kelompok Peran Kerja, Melakukan Kegiatan Peran Kerja, dan Membuat Jurnal Kegiatan)  DOWNLOAD

Unit 4 Simulasi Pasar, Magang dan Workshop (Bazar, Magang, dan Kunjungan Studio)  DOWNLOAD

Kesimpulan

Modul ajar Prakarya Kerajinan kelas 12 SMA/MA fase F dalam kurikulum merdeka memberikan panduan komprehensif bagi guru dalam mengajarkan keterampilan kriya kepada siswa. Dengan pendekatan yang fleksibel dan menekankan pada kreativitas, modul ajar tersebut membantu siswa mengembangkan keterampilan praktis yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari.